Senin, 16 November 2009

Transplantasi Organ Ibarat Mengganti Onderdil Mobil


Onderdil mobil Anda rusak dan bermasalah? Gampang tinggal datang ke bengkel mobil yang menjual spareparts. Tapi kalau organ tubuh Anda yang harus diganti, apakah akan Anda ganti seperti onderdil mobil? Pernahkah Anda mendengar tentang cangkok organ?

Dalam dua dekade terakhir, kita mulai mengenal istilah transplantasi yang sering disebut cangkok organ. Bukan hanya tumbuhan yang dapat dicangkok, manusiapun pada akhirnya disodori pilihan pencangkokan organ tubuh.

Bila organ yang sangat diperlukan tubuh mengalami sakit berkepanjangan dengan kerusakan luas, maka tidak ada pilihan lain selain melakukan ganti organ tubuh yang rusak parah tersebut (end stage) dengan organ sejenis yang sehat.

Cangkok hati dan cangkok ginjal paling populer dan dikenal luas, diantara cangkok organ lain seperti : sumsum tulang, jantung, paru, usus, dll.

Kalau dianalogikan, masyarakat dunia sekarang mengganti organ tubuhnya layaknya seperti membeli accu baru atau ganti knalpot, ganti platina atau ganti busi, dst yang biasa dilakukan untuk sebuah mobil.

Ada sebuah cerita menarik saat saya menjalani fellowship di The Mount Sinai Hospital, New York yang merupakan pusat cangkok hati terbesar setelah Pittsburgh di USA.

Seorang sekretaris sampai 4 kali mengganti liver/hati nya. Karena setiap habis transplantasi selalu saja ada masalah : ada reaksi penolakan tubuh (acute rejection), ada sumbatan pada pembuluh darah utama hati, ada peradangan, dan ada late rejection.

Keempat permasalahan tersebut tidak dapat diatasi secara medis konvensional, mengakibatkan pasien tadi harus menjalani empat kali cangkok hati dalam rentang waktu hanya 3 tahun.

Bayangkan kalau kasus diatas terjadi di Indonesia…

Sumber :
Dr. Sukma Merati
http://www.sukmamerati.com/transplantasi-organ-ibarat-mengganti-onderdil-mobil
27 Maret 2009

Sumber Gambar:
http://www.medindia.net/newsimage/GE64622.jpg

Cangkok Rambut Tumbuh seperti Rambut Asli

CANGKOK rambut dengan metode MLT akan membuat rambut tumbuh seperti aslinya. Anda mau bukti?

Menurut dr (med) Bambang Soegianto, pakar cangkok rambut dari Hair Trans Clinic Surabaya, cangkok rambut dilakukan dengan mengambil rambut asli si pasien di bagian tengkuk, lalu ditanam (dicangkokkan) di bagian yang akan ditanami.

Prosedur pencangkokan rambut adalah mula-mula akar rambut diambil dari rambut bagian belakang (tengkuk) dengan bius lokal. Kemudian folikel rambut dipisah satu per satu. Setelah itu baru ditanam satu persatu ditempat yang mengalami kebotakan. Sebelumnya, tempat yang akan ditanami ditandai agar penanaman rambut tepat.

"Biasanya proses ini memakan waktu 3-6 jam, tergantung banyaknya folikel yang akan ditanam," tutur pemimpin Surabaya Hair Trans Clinic ini.

Setelah minggu ke-3, rambut sudah bisa dirawat seperti biasa. Pada tahap ini rambut akan sedikit rontok, tetapi bukan masalah.Setelah 3-6 bulan, rambut mulai tumbuh. Dan setelah 6 -12 bulan, rambut akan kembali normal seperti aslinya. Dokter Bambang mengatakan tingkat keberhasilannya mencapai 90 persen. Adapun 10 persennya, umumnya pasien tidak mematuhi petunjuk perawatan.

Keunggulan teknologi MLT ini, antara lain hasilnya permanen, pertumbuhan rambut hasil transplantasi alami, dan bisa memanjang. Adapun kebotakan yang bisa ditransplantasi adalah karena faktor keturunan, kelebihan hormon pria, luka bakar, luka setelah operasi, dan luka karena kecelakaan.

"Transplantasi rambut ini juga bisa untuk mempertebal alis, kumis atau jenggot," kata dr Bambang. (sindo//tty)

Sumber :
http://lifestyle.okezone.com/read/2008/02/12/27/82886/27/tumbuh-seperti-rambut-asli
12 Februari 2008

Transplantasi Kornea

Apakah Fungsi Kornea ?

1. Alat transmisi sinar
2. Alat refraksi
3. Sebagai dinding bola mata


Apakah Yang Menyebabkan Kornea Jernih ?

1. Tidak mengandung zat tanduk
2. Tidak mengandung pembuluh darah
3. Susunan jaringan relatif homogen dan teratur
4. Adanya epitel kornea dan endotel kornea yang dapat mempertahankan kadar cairan pada tingkat tertentu


Mengapa Kornea keruh ? Terganggunya faktor – faktor yang menyebabkan kejernihan kornea, contoh :

1. Kornea terluka
2. Infeksi kornea
3. Reaksi penolakan tubuh / Autoimun
4. Kelainan bawaan
5. Kerusakan endotel
6. Komplikasi tindakan bedah


Cangkok kornea / Transplantasi kornea adalah operasi yang dilakukan dengan cara mengangkat kornea penderita yang keruh dan menggantinya dengan kornea donor yang masih jernih

Tujuan Tindakan Cangkok Kornea :

1. Tujuan Optik : Memperbaiki tajam penglihatan
2. Tujuan Terapi : Menghilangkan keadaan patologik di jaringan kornea
3. Tujuan Tektonik : Memperbaiki struktur jaringan kornea yang mengalami penipisan atau kerusakan
4. Tujuan Kosmetik : Memulihkan kejernihan kornea



Apa saja yang mempengaruhi keberhasilan cangkok kornea ?

1. Keadaan kornea calon donor
2. Kondisi mata calon resipien
3. Penyulit selama operasi, umumnya berhubungan dengan keadaan mata calon resipien prabedah
4. Penyulit pasca operasi, umumnya berhubungan dengan keadaan mata resipien prabedah dan jalannya pembedahan
5. Reaksi penolakan kornea donor
6. Status Refraktif : bentuk lengkung kornea yang irregular akan mengakibatkan astigmatisma yang tinggi


Secara umum keberhasilan operasi cangkok kornea tanpa penyulit berkisar 80 – 90 %
Cara Mencegah Timbulnya Kerusakan Kornea :

1. Makan bergizi
2. Memelihara kesehatan lingkungan
3. Melindungi mata pada waktu bekerja
4. Berobat segera bila kecelakaan atau mata terinfeksi

Sumber :
http://www.rsmyap.com/content/view/19/38/

Transplantasi SumSum Tulang Untuk Penderita Leukimia

Lebih Jauh Tentang Leukimia

Istilah leukemia sudah sering kita dengar di masyarakat. Walaupun begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa pengetahuan masyarakat mengenai leukemia masih terbatas karena dasar ilmu yang memang sulit dipahami oleh awam. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan leukemia? Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita. Pada leukemia, sel darah putih membelah diri tidak terkendali dan sel darah muda yang normalnya hanya hidup di sumsum tulang dapat keluar dan bertahan hidup.

Secara garis besar, leukemia dibedakan menjadi leukemia akut dan kronik. Perjalanan penyakit pada leukemia kronik lebih lama dan cenderung tidak bergejala dibandingkan leukemia akut. Meskipun demikian, kemungkinan sembuh leukemia akut lebih besar dibandingkan leukemia kronik yang mudah kambuh. Penggolongan selanjutnya berdasarkan jenis sel kanker, apakah limfoblastik atau mielositik. Dari penggolongan ini, didapatkan empat tipe leukemia, yaitu:

1. Leukemia Limfositik Akut (LLA). Merupakan tipe leukemia yang paling sering ditemukan pada anak-anak.
2. Leukemia Mielositik Akut (LMA). Tipe leukemia ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak.
3. Leukemia Limfositik Kronis (LLK). Sering diderita oleh orang dewasa berumur lebih dari 55 tahun dan hampir tidak ada pada anak-anak.
4. Leukemia Mielositik Kronis (LMK). Sering terjadi pada orang dewasa.


Kenali Gejalanya Lebih Cepat

Pada dasarnya gejala dan tanda leukemia muncul sebagai akibat dari bertambah banyaknya sel leukemia itu sendiri serta racun yang dikeluarkan oleh sel kanker. Racun yang dimaksud adalah sitokin seperti interleukin atau tumor necrosing factor (TNF). Sitokin berperan dalam memberikan gejala demam, berat badan turun, dan tidak napsu makan. Gejala lain yang dapat terjadi antara lain nyeri tulang, sakit kepala serta pembengkakan kelenjar getah bening yang biasa terlihat di ketiak atau leher. Tanda dan gejala tersebut lebih jelas terlihat pada pasien leukemia akut dibandingkan pada pasien leukemia kronik. Secara umum, terdapat beberapa gejala yang perlu dicermati oleh orangtua agar anak yang mengalami gejala leukemia dapat segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

1. Lemah, pucat, mudah lelah, serta denyut jantung yang meningkat.
2. Sering mengalami demam dan sakit infeksi. Hal ini dikarenakan sel darah putih yang baik yang berguna sebagai pertahanan tubuh berkurang.
3. Tampak bintik-bintik merah, mimisan, biru-biru di beberapa bagian tubuh serta gusi yang sering berdarah.
4. Terkadang merasakan nyeri pada tulang.
5. Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak atau leher, pembesaran hati dan juga limpa.

Gejala-gejala ini tidak selalu sama pada setiap individu dan juga tidak selalu timbul secara bersamaan.


Pengobatan Secara Umum

Pengobatan leukemia berbeda-beda tergantung jenis dan stadiumnya. Pengobatan leukemia kronik tidak seagresif leukemia akut. Untuk pengobatan leukemia kronik, obat yang diberikan lebih sederhana dan dapat diberikan secara diminum. Tujuannya hanya untuk mengendalikan pertumbuhan sel kanker. Leukemia kronis dalam perjalanan penyakitnya dapat kambuh dan menjadi leukemia akut. Pada fase kambuh tersebut, pengobatan dilakukan sesua dengan terapi leukemia akut.

Untuk pengobatan leukemia akut, bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker sampai habis. Pelaksanaanya secara bertahap dan terdiri dari beberapa siklus. Tahapannya adalah induksi (Awal), konsolidasi dan pemeliharaan. Tahap induksi bertujuan memusnahkan sel kanker secara progresif. Tahap konsolidasi untuk memberantas sisa sel kanker agar tercapai sembuh sempurna. Tahap pemeliharaan berguna untuk menjaga agar tidak kambuh. Terapi yang biasa dilakukan antara lain pemberian kemoterapi, radioterapi dan juga transplantasi sumsum tulang.


Transplantasi SumSum Tulang


Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Ada dua jenis sumsum tulang: sumsum merah (dikenal juga sebagai jaringan myeloid) dan sumsum kuning. Sel darah merah, keping darah, dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah. Sumsum kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang banyak dikandungnya. Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak pembuluh dan kapiler darah.

Transplantasi sumsum tulang merupakan prosedur dimana sumsum tulang yang rusak digantikan dengan sumsum tulang yang sehat. Sumsum tulang yang rusak dapat disebabkan oleh dosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi. Selain itu, transplantasi sumsum tulang juga berguna untuk mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker. Transplantasi sumsum tulang dapat menggunakan sumsum tulang pasien sendiri yang masih sehat. Hal ini disebut transplantasi sumsum tulang autologus. Transplantasi sumsum tulang juga dapat diperoleh dari orang lain. Bila didapat dari kembar identik, dinamakan transplantasi syngeneic. Sedangkan bila didapat dari bukan kembar identik, misalnya dari saudara kandung, dinamakan transplantasi allogenik. Sekarang ini, transplantasi sumsum tulang paling sering dilakukan secara allogenik.

Kenapa transplantasi sumsum tulang diperlukan dalam pengobatan Leukemia? Alasan utama dilakukannya adalah agar pasien tersebut dapat diberikan pengobatan dengan kemoterapi dosis tinggi dan atau terapi radiasi. untuk mengerti kenapa transplantasi sumsum tulang diperlukan, perlu mengerti pula bagaimana kemoterapi dan terapi radiasi bekerja. Kemoterapi dan terapi radiasi secara umum mempengaruhi sel yang membelah diri secara cepat. Mereka digunakan karena sel kanker membelah diri lebih cepat dibandingkan sel yang sehat. Namun, karena sel sumsum tulang juga membelah diri cukup sering, pengobatan dengan dosis tinggi dapat merusak sel-sel sumsum tulang tersebut. Tanpa sumsum tulang yang sehat, pasien tidak dapat memproduksi sel-sel darah yang diperlukan. Sumsum tulang sehat yang ditransplantasikan dapat mengembalikan kemampuan memproduksi sel-sel darah yang pasien perlukan.

Efek samping transplantasi sumsum tulang tetap ada, yaitu kemungkinan infeksi dan juga kemungkinan perdarahan karena pengobatan kanker dosis tinggi. Hal ini dapat ditanggulangi dengan pemberian antibiotik ataupun transfusi darah untuk mencegah anemia. Apabila berhasil dilakukan transplantasi sumsum tulang, kemungkinan pasien sembuh sebesar 70-80%, tapi masih memungkinkan untuk kambuh lagi. Kalau tidak dilakukan transplantasi sumsum tulang, angka kesembuhan hanya 40-50%.

Sumber :
http://www.klikdokter.com/article/detail/82

Bertarung dengan Maut (Kisah Transpalntasi Hati Dahlan Iskan)

Walau terancam tiga penyakit yang mematikan, Dahlan Iskan mengaku telah siap. Ini berdasarkan jejak rekam keluarganya, terutama ibu, paman dan kakak kandungnya yang meninggal dunia dalam usia yang relatif muda yaitu antara 30 – 34 tahun. “Keluarga saya ketika meninggal dunia gejalanya sama, yaitu muntah darah” ujarnya.

Bermula setelah melakukan perjalanan bisnis yang begitu panjang. Mulai dari China hingga Ambon, Dahlan Iskan mengalami muntah darah ketika tiba di rumahnya, Surabaya. Setelah melakukan pengecekan kepada seorang dokter, ternyata liver atau hatinya telah sirosis. Selain itu, hati yang telah rusak juga telah dipenuhi kanker.

“Dokter bilang umur saya tinggal enam bulan. Paling lama dua tahun,” kata Pimpinan Jawa Pos Group ini. Dokter pun langsung menyarankan melakukan tindakan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, yaitu transplantasi. Tindakan ini jelas saja penuh risiko. Apalagi sebelumnya seorang tokoh, Nurcholish Madjid gagal setelah melakukan transplantasi. Cak Nur meningal dunia ketika dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura.

Akhirnya dengan penuh pertimbangan, Dahlan Iskan memilih sebuah rumah sakit di Tianjin, China untuk melakukan transplantasi. Bersama tim kecil, yaitu Nafsiah Sabri, istrinya, Robert Lai, sahabatnya dan saudara angkatnya di China menunggu donor hati. Tim kecil ini tinggal di China sampai mendapat donor hati untuk di cangkokan ke dalam tubuh Dahlan Iskan selama enam bulan.


Kisah Dahlan Iskan ini sangat menarik untuk diangkat di Kick Andy. Terutama bagaimana detik-detik menjelang operasi menunggu donor hati yang tak kunjung datang. Juga bagaimana perjuangan seorang sahabat Dahlan Iskan, Robert Lai yang begitu gigih menjaga, merawat dan membersihkan kamar perawatan. Salah satu kegagalan pasien transplantasi adalah pasca operasi. Hal ini juga diungkapkan Prof Sulaiman Phd, seorang ahli liver dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. “Transplantasinya sebenarnya tidak berbahaya. Tapi justru virus sesudah operasilah yang sangat mematikan.” ujar dokter yang pernah merawat almarhum Nurcholish Madjid ini.

Dengan berhasilnya transplantasi hati Dahlan Iskan, ternyata tidak hanya melegakan keluarganya saja. Keluarga Nurcholish Madjid juga merasa bersyukur. Waktu itu banyak orang berpendapat, Cak Nur meninggal dunia karena dimurkai Allah makanya mukanya hitam. Ternyata yang terjadi tidaklah demikian. Orang yang menderita sirosis hati pasti mukanya hitam. Begitu juga Dahlan Iskan. Namun setelah transplantasi mukanya kembali bersinar. “ Kalau muka menjadi hitam, itu karena kotoran ikut beredar melalui aliran darah karena hati yang telah rusak,” kata Dahlan Iskan, yang mengaku berasal dari keluarga miskin.

Kini Dahlan Iskan mempunyai dua “Mercy”. Satu Mercy adalah salah satu mobil Mercy seri 500 seharga Rp 3 miliar. Mercy yang lain adalah lambang mercy di perutnya, bekas operasi transplantasi hati yang harganya konon lebih dari harga mobil it

Sumber :
http://www.kickandy.com/pretopik.asp, dalam :
http://samsul-arifin.math.web.id/2008/04/01/bertarung-dengan-maut/

Yang Perlu Diketahui tentang Cangkok Hati

BELUM lama ini tim dokter RS Dr Kariadi Semarang berhasil melakukan operasi pencangkokan hati dengan bimbingan dari National University Hospital (NUH) Singapura. Sebagian hati donor ibu kandung diberikan kepada anaknya yang masih berumur 15 bulan dan pencangkokan ini sukses. Kita harus berbangga bahwa pencangkokan hati ini yang pertama di Indonesia dan dilaksanakan di RS Dr Kariadi Semarang.

Tingkat kesulitan operasi ini cukup tinggi dan memerlukan kerja sama dua tim yang meliputi ahli bedah, ahli anaestesi, ahli jiwa, spesialis anak, spesialis penyakit dalam, spesialis jantung-paru, spesialis pathologi klinik, spesialis lainnya, perawat, ahli farmasi, dll. Satu tim menjalankan tugas pada donornya, tim ke dua menjalankan tugas pada pasien penerima(resipien).

Hati kita melakukan banyak hal untuk menjaga hidup kita tetap sehat. Melawan infeksi, membersihkan darah dari racun, menyimpan sari makanan dan tenaga. Kalau hati kita ada gangguan maka akan timbul gejala, misalnya kulit dan kornea mata menjadi kuning, merasa lelah dan lemah, sakit atau kembung, mudah mimisan, timbul timbunan cairan diperut dan lain-lain.

Virus, alkohol, penyakit auto immun, anak- anak yang menderita biliary atresia (tidak terbentuknya kelenjar empedu) dan beberapa hal lain lama-kelamaan menyebabkan hati mengecil (sirosis), kadang-kadang ada yang berlanjut menjadi kanker hati.

Sirosis hati dan kanker hati yang belum menyebar ke organ lain merupakan indikasi perlunya transplantasi atau cangkok hati.

Setelah pemeriksaan klinis, laboratories, ultra sono grafi, CT scan, dll, maka dokter akan menentukan pasien rnemerlukan transplantasi liver atau tidak. Komplikasi fatal biasanya karena perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah kerongkongan(varises oesophagus), sehingga biasanya diikat dulu(variceal binding). Kankernya kalau sudah ada diatasi sementara dengan embolisasi kimia (chemo embolisasi), radio frekuensi ablasi (penyinaran) dan pemberian obat( kemoterapi).

Persiapan transplantasi hati memerlukan waktu yaitu persiapan biaya, mental, pencarian donor dan dana.

Donor livernya bisa dari donor hidup seperti pencangkokan hati di RS Dr Kariadi Semarang, atau cadaveric donor (donor dari seseorang yg sudah dinyatakan mati otak). Donor ini sudah menyatakan setuju diambil organnya kalau dia meninggal. Hati yang didonorkan maupun yang tinggal dalam tubuh pendonor dalam waktu satu setengah bulan sampai dua bulan bisa tumbuh kembali ke arah normal seperti ekor cecak yang terpotong bisa tumbuh kembali.

Hati yang akan didonorkan setelah dikeluarkan dari tubuh pendonor terbaik ditransplantasikan sebelum 6-8 jam, maksimal 24 jam.Setelah 24 jam akan menjadi rusak. Selama menunggu, hati ini bisa disimpan dalam es yang steril.

Transplantasi hati mula pertama dilakukan sekitar tahun 1967. Sekarang banyak pusat kesehatan di dunia yang melakukan pencangkokan hati. Di Amerika ada beberapa tempat, misalnya Universitas Michigan, UCLA (University California of Los Angeles),Universitas Pittsburg,Texas Medical School, Universitas Nebraska dll.

China juga punya beberapa yaitu Guangzhou, Beijing, Shanghai. Jerman, Finlandia, lnggris (Kings College Hospital) dan Singapura (Gleeneagle Hospital, National University Hospital). Pusat kesehatan itu telah melakukan banyak transplantasi dengan sukses.

Biaya transplantasi cukup tinggi, Di China termasuk yang termurah sekitar Rp 500 juta, di Amerika Serikat sekitar 100.000 - 250.000 dolar Singapura sekitar 150.000 - 275.000 dolar. Semoga di Indonesia ada suatu badan dana yang bisa membantu pembiayaannya, terutama bagi yang kurang mampu.

Darah Sama

Secara umum donor liver yang diperlukan golongan darahnya sama, ukuran tubuhnya kurang lebih sama dengan penerima donor. Walaupun ada kompatibilitas golongan darah yaitu misalnya hati dengan golongan darah donor 0 bisa diberikan kepada penerima donor dengan semua golongan darah, ada baiknya mencari golongan darah yang tepat sama.

Donor hidup yang diambil separoh/sebagian hatinya dalam 7 - 10 hari sudah bisa meninggalkan rumah sakit.Risiko kematian bagi donor kecil sekali yaitu hanya sekitar 0.01 %.

Di Jerman dari ribuan transplantasi dilaporkan hanya 1 orang donor yang meninggal.

Penerima donor pada umumnya bisa bertahan melewati 10 tahun. Persentase harapan hidup 1 tahun kira2 95-97%,5 tahun 85-90%.Yang bisa melewati 25 tahun dilaporkan ada 1 penerima donor hati. Penyebab terbesar sirosis hati adalah virus hepatitis B dan C.

Sayang sekali virus hepatitis tidak hanya ada di hati pasien.Virus hepatitis juga ada misalnya pada darah pasien. Jadi walaupun hati pasien dibuang seluruhnya dan diganti separoh hati donor yang sehat, hati pasien yang baru ini juga bisa ketularan dari pasien itu sendiri.

Hepatitis B paling sering kambuh sekitar 60 - 80%, hepatitis C sekitar 20-30%. Walaupun begitu dengan dilakukan cangkok hati, fungsi hati pasien membaik, dan kemungkinan menjadi sirosis lagi masih 10-20 tahun lagi, sehingga kualitas hidup pasien akan lebih baik sesudah transplantasi.

Pasien penerima donor hati umumnya akan tinggal di rumah sakit sampai sekitar 1,5 bulan.

Setelah keluar dari rumah sakit, dia bisa melakukan aktivitas normal lagi yaitu bekerja, olahraga ringan, seks, dll.

Hati dari donor merupakan organ asing bagi resipien. Hati tersebut akan ditolak atau direjeksi oleh tubuh resipien sehingga resipien memerlukan obat antirejeksi seumur hidupnya, misalnya corticosteroid,cyclosporine (sandimmune), tacrolimus (Prograf), sirolimus, mycophenolate mofetil.

Obat-obat antirejeksi itu disebut juga obat immunosuppresant, selain bersifat antirejeksi, obat itu menurunkan kekebalan tubuh resipien terhadap penyakit, sehingga pasien harus lebih hati-hati dan menjaga kebersihan.

Akhir kata, hormat dan kekaguman kami sampaikan kepada tim dokter yang telah sukses melakukan transplantasi hati pertama di Indonesia. (dr Slamet H-11)

Sumber :
http://www.suaramerdeka.com/harian/0610/30/ragam01.htm
30 Oktober 2006

Cuci Darah Dan Transplantasi Ginjal

Bagi para penderita gangguan dan gagal ginjal akut, cuci darah dan cangkok ginjal menjadi pilihan utama untuk memulihkan kondisi tubuh. Mesin cuci darah pun menjadi kebutuhan utama mereka. Tapi tahukah Anda siapa yang pertama kali menciptakan mesin yang mampu menyambung hidup banyak orang itu? Ternyata, mesin cuci darah diciptakan oleh Willem Kolf asal Belanda, tepatnya pada tahun 1911.

Hebatnya, mesin cuci darah yang diciptakan Willem Kolf tidak dipatenkan. Ia beralasan karena temuannya merupakan pengabdian kepada rasa kemanusiaan. Usaha Kolf tidak berhenti sampai di sini. Demi pengabdiannya ia juga melakukan penelitian untuk mesin jantung buatan di Cleveland Clinic Foundation. Sungguh, sebuah hal sangat mulia yang dicontohkan Willem.

Alternatif lain selain cuci darah adalah dengan melakukan transplantasi ginjal bagi pasien yang menderita gagal ginjal. Pada tahun 1909, ginjal manusia yang rusak mulai ditransplantasi dengan ginjal hewan. Namun sayangnya, belum ada satu pun penerima transplantasi ginjal yang selamat dengan metode ini. Para peneliti pun terus mengembangkan metode transplantasi ginjal.

Setelah ketidakberhasilan menggunakan ginjal hewan, cangkok ginjal mulai dilakukan dari manusia ke manusia. Seperti yang dilakukan oleh ahli bedah di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, Charles Hufnagel tepatnya pada tahun 1947 dengan mencoba mencangkok ginjal dari orang yang baru meninggal ke tubuh seorang wanita penderita ginjal akut. Saat itu, cangkok ginjal yang dilakukan adalah dengan menanamkan ginjal donor tersebut di bagian tangan pasien. Alhasil, ginjal donor dapat bekerja sesaat. Walaupun pada akhirnya pasien tidak dapat pulih kembali.

Akhirnya pada tanggal 23 Desember 1954, sebuah upaya transplantasi antara ginjal pendonor yaitu Ronald Herrick dengan penderita yang merupakan saudara kembarnya, Richard, berhasil dilakukan dengan sempurna. Transplantasi sempurna ini berhasil dilakukan oleh dokter Joseph Murray di rumah sakit Peter Brigham, Boston, Amerika Serikat. Berkat keberhasilannya, dokter Murray mendapatkan hadiah Nobel pada tahun 1990 di bidang Fisiologi.

Sumber :
Team Andriewongso.com
http://www.andriewongso.com/awartikel-2095-Tahukah_Anda-Cuci_Darah_Dan_Transplantasi_Ginjal
20 Oktober 2008